MASA DEPAN PENDIDIKAN AGAMA DAN TANTANGAN PLURALISME AGAMA DALAM RUANG PUBLIK GLOBAL

  • Abdullah Latuapo IAIN Ambon
Keywords: Pendidikan Agama, Pluralisme Agama, Ruang-Publik Global

Abstract

Globalisasi telah membuka pintu perjumpaan antar agama dalam satu “rumah besar”.Hal ini menghadirkan konsekwensi pelik; persinggungan antar claim of truthyang makin tak terhindarkan!Dalam kondisi demikian, pluralisme bersemai perlahan dalam relung-relung kehidupan umat beragama.Menawarkan netralitas sikap dan kesatuan pandangan bagi masa depan bersama. Namun tentu saja penerimaan kedua paham masih menjadi diskursus panjang dan berliku, bahkandiantara pemeluk agamasendiri.Bagai simalakama;menerima tawaran sekularisme dan pluralisme dapat menjebak keber-agamaan kedalam jurang nihilism, sementara berpegang teguh pada keyakinan rigid hanya akanmenjerumuskan kedalam lubang hitam absolutisme, keduanya merupakan kutub yang sama berbahaya.Tantangan globalisasi juga akan merubah ”wajah” agama-modernyang sangat jauh berbeda dengan agama-tradisional sebelumnya;dimana agama tidak lagi ‘berwibawa’, solid dalam satu kesatuan (umat), melainkan terfragmentasi kedalam individu-individu yang beragam. Ini tentu bukan pertanda agama akanterpinggirkan di ranah privat-individual, melainkan justru tampil mengemuka di ranah publik, melalui figur pribadi-pribadi yang tidak kalah saleh-nya dengan otoritas ulama-pendetaformal. Religiusitas-modern masa depan ditandai dengan tampilnya pribadi-pribadi layaknya “mullah”, imam, yang sibuk mencerdaskan keber-agamaan dirinya di ruang publik. Dan akhirnya, ruang publik (public sphere) sendiri mengalami perubahan signifikan, yang bahkan pergi jauh meninggalkan idealisme sang penggagasnya, Habermas. Masa depan pendidikan agama menemukan tantangan signifikan, otoritas kebenaran menjadi terfragmentasi kedalam pemahaman individu-individu yang sangat beragam, model pendidikan menjadi sangat terbuka dengan berbagai perbedaan, dan sangat kritis terhadap kesepahaman (permufakatan).

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Al-Ashfahani, Al-Rogib. 1997. Mufrodat al-Alfaz al-Qur’an, Tahqiq Shofwan Adnan Dawud, cet. ke-2, (Damaskus: Dar al-Qalam)

Al-Attas, Muhammad al-Nauqib. 1954. The C.oncept of Education of Islam: An Frnoieivork fot an Islamic Philosophy of Education. Edisi Indonesia, Cet. I; Bandung: Mix+In.

Al-Bäqiy, Muhammad Fuad ‘Abd. 1996.Al-Mu'jam al-Mufahros li Alfaz al-Qur'an al-Karim. Cet. ke-3; Beirut: Dăr al-Fikr.

Al-Nahlawiy, Abd.Al-Rahinan. 1982. Al-Tarbiyah al-Islamiyah wa asalihilui fi al- Baiyt al Madrasa. Diterjemah kan oleh Shihabuddin dengan judul Metode Pendidikan Islain di Rumah, Selxilah dan Masvarakat. Cet. 4, Jakarta: Gema lnsan Press,

Bolton, Roger. 2005. Habermas’s Theory Of Communicative Action And the theory of social capital, Paper read at meeting of Association of American Geographers. Denver, Colorado, April 2005 (previous version read at meeting of Western Regional Science Association, San Diego, California, February 2005).

Casanova , José. 1994. Public Religions in the Modern World. Chicago: University of Chicago Press

Chadwick, Andrew & Philip Howard. 2008. Handbook of Internet Politics: Routledge

Colin E. Gunton. 1993. The One, The Three, and the Many. Cambridge: Cambridge University Press, First edition.

Eriksen &Fossum. 2002. Democracy through Strong Publics in the European Union.JCMS Vol 40, No 3, Blackwell Publishers.

Fakhr al-Dȋn al-Râziy.Mafâtih al-Ghayb. Juz XXI (Teheran: Dâr al-Kutub al-Ilmiyah, (t.th)).

Fatah, ‘Abd al-Jalâl.1977. Min Ushûl al-Tarbiyyah al-Islam.(Mesir: Dâr al-Kutub al-Mishriyyah, 1977).

Griffin, David Ray. 1989.God and Religion in the Modern World, Albany: State University of New York Press.

Habermas, Jurgen. 2002.Religion and Rasionalty. Massachusetts: The MIT Press

Hardiman, Budi F.,(ed.). 2010.Ruang Publik: Melacak Partisipasi Demokratis dari Polis sampai Cyberspace.Yogyakarta: Kanisius

Hick,John.2005.Religious Pluralisme and Islam.an article, p. 1-16

Hidayat, Komaruddin, & Nafis, Wahyudi. 1995.Agama Masa Depan Perspektif Filsafat Perennial, Jakarta: Paramadina

Kimbal, Charles.2002; 2003.When religion becomes evil, an article. (pb) Harper Collins.

Kung, Hans, & Tracy, Davids. 1989.Paradigm Change in Theology.Edinburgh: T & T Clark Ltd.

Lumintang, Stevy. 2005.Teologia Abu-Abu, h. 235-236

Mandaville, Peter.2001. Transnational Muslim Politics: Reimagining the Umma. London and New York: Routledge

Marimba, Ahmad D. 1989.Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: Al-Maarif.

McGrath, Alister. 1994. Christian Theology: An Introduction. Oxford: Blackwell

Panikkar, Raimundo. 1978.The Intrareligious Dialogue.New York: Paulist Press

Putuhena, M. Saleh. 2006. Haji Indonesia.”Disertasi. Yagyakarta: PPS IAlN Sunan Kaliiaga Yogyakarta.

Rahner, Karl. 1972. Anonymous and Explicit Faith, New York: Seabury

Riyanto, Armada. 2010.Dialog Intereligius, Jakarta: Kanisius

Turner, Bryan S. 2010. TheSociology of Religion, USA: Blackwell Publishing Ltd

Published
2022-03-15
How to Cite
Latuapo, A. (2022). MASA DEPAN PENDIDIKAN AGAMA DAN TANTANGAN PLURALISME AGAMA DALAM RUANG PUBLIK GLOBAL. EDUSAINTEK: Jurnal Pendidikan, Sains Dan Teknologi, 9(1), 135-155. https://doi.org/10.47668/edusaintek.v9i1.409
Section
Articles