BELA NEGARA DI ERA DIGITAL: DARI MAHASISWA UNTUK BANGSA
Abstract
Abstrak: Konsep bela negara di era digital mengalami pergeseran dari cara pandang pertahanan lama menjadi ancaman non-fisik, seperti hoaks, radikalisme digital, dan serangan siber. Peran teknologi sebagai medan baru pertahanan menempatkan generasi muda, khususnya mahasiswa, sebagai pemegang peran yang krusial dalam menjaga kedaulatan bangsa. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengkategorikan bentuk-bentuk utama partisipasi bela negara yang dilakukan oleh mahasiswa Indonesia melalui aktivitas dan platform digital. Penelitian ini menggunakan metode Systematic Literature Review dengan menganalisis studi-studi ilmiah dan laporan relevan untuk memetakan temuan-temuan yang ada. Hasil kajian mengidentifikasi empat domain utama, yaitu pertahanan informasi dan ideologi, kontribusi ekonomi dan inovasi, pelestarian dan promosi sosial budaya, dan keterlibatan dan pengawasan kebijakan politik. Keempat aspek tersebut menunjukkan bahwa bela negara tidak hanya diwujudkan melalui tindakan fisik, tetapi juga melalui partisipasi aktif generasi muda dalam menjaga ketahanan bangsa melalui ruang digital. Mahasiswa berperan penting dalam melawan disinformasi, meningkatkan literasi digital, memperkuat nasionalisme, serta mendorong kreativitas dan inovasi yang mendukung pembangunan nasional. Hasil kajian ini menegaskan bahwa bela negara di era digital merupakan bentuk perwujudan cinta tanah air yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan tantangan global di era serba digital ini.
Downloads
References
M. R., Rahardandi, P. G., & Aji, W. P. (2024). Bela Negara Di Era Digital : Tantangan Dan Strategi Memperkokoh Nilai-Nilai Kebangsaan Melalui Teknologi. Innovative: Journal Of Social Science Research, 4(4), 8418–8428.
https://doi.org/10.31004/innovative.v4i4.10783
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. (2025). Survei penetrasi internet dan
perilaku penggunaan internet. https://survei.apjii.or.id/
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme. (2021). Laporan tahunan 2021. BNPT.
https://bnpt.go.id
Badan Siber dan Sandi Negara. (2022). Laporan tahunan keamanan siber 2022. BSSN.
https://bssn.go.id
Bawden, D., & Robinson, L. (2020). Information overload: An overview. In Oxford
encyclopedia of political decision making. Oxford University Press。
https://openaccess.city.ac.uk/id/eprint/23544/
Flaxman, S., Goel, S., & Rao, J. M. (2016). Filter bubbles, echo chambers, and online
news consumption. Public Opinion Quarterly, 80(S1), 298–320.
https://doi.org/10.1093/poq/nfw006
Handayani, D., & Wulandari, S. (2019). Pengaruh penggunaan media sosial terhadap
perilaku konsumtif mahasiswa. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 8(1), 45–56. https://doi.org/10.23887/jish-undiksha.v8i1.20000
Hamzah, A., & Marsita, B. D. (1987). Aspek-aspek pidana di bidang komputer (Edisi
revisi). Jakarta: Sinar Grafika.
Hartono, Dwi. (2020). Fenomena Kesadaran Bela Negara Di Era Digital Dalam
Perspektif
Ketahanan Nasional. Universitas Indonesia Library.
https://lib.ui.ac.id/detail?id=20512355&lokasi=lokal
Kementerian Komunikasi dan Informatika. (2022). Laporan isu hoaks 2022. Kominfo.
https://kominfo.go.id
Muhammad, A. (2001). Perspektif Islam Tentang Bela Negara. Jurnal Ketahanan
Nasional.
Nasrullah, R. (2018). Media sosial: Perspektif komunikasi, budaya, dan sosioteknologi.
Simbiosa Rekatama Media.
Ragam Info. (2024). 7 contoh perwujudan bela negara dalam bidang ekonomi. Ragam
Info. 7 Contoh Perwujudan Bela Negara dalam Bidang Ekonomi. kumparan.com
Rizal, M., & Yani, Y. M. (2016). Cybersecurity policy and its implementation in Indonesia. Journal of ASEAN Studies, 4(1), 61-78. https://nbn-resolving.org/urn:nbn:de:0168-ssoar-63214-4
Shanovera, D. A. (2023). Konsep Bela Negara di Era Digital dalam Perspektif Ketahanan Nasional. Binus University. https://binus.ac.id/character-building/2023/02/konsep-bela-negara-di-era-digital-dalam-perspektif-ketahanan-nasional/
Sutrisno, M. (2019). Globalisasi budaya dan krisis identitas nasional. Jurnal Sosial
Humaniora, 10(2), 115–124.
https://doi.org/10.22146/jsh.v10i2.12345
UNESCO. (2021). Media and information literacy curriculum for teachers. UNESCO
Publishing.
https://unesdoc.unesco.org/ark:/48223/pf0000377069
Vergani, M., O’Shaughnessy, N., & Barton, G. (2020). Radicalization and
counter-radicalization: A gender perspective. Routledge. https://doi.org/10.4324/9780429265007
Yulnelly, Y., & Setiyawati, M. E. (2022). Pemahaman Nilai-nilai Bela Negara Generasi Muda Dalam Mnghadapi Informasi Di Era Digital. Ikra-Ith Humaniora : Jurnal Sosial Dan Humaniora, 7(2), 122–132.
https://doi.org/10.37817/ikraith-humaniora.v7i2.2298
Yunita, E., et al. (2023). Penerapan Nilai-Nilai Bela Negara Dalam Menghadapi Tantangan Era Digital. Jurnal Ilmu Hukum dan Tata Negara, 1(4), 40-57. https://journal-stiayappimakassar.ac.id/index.php/Birokrasi/article/download/713/740
Copyright (c) 2025 Lyshell Suparto Putri
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal allows anyone to compose, correct, and do derivative works, even for commercial purposes, as long as they credit for the original work. This license is the freest. It is recommended for maximum distribution and use of licensed material.
The submitted paper is assumed not to contain any proprietary materials that are not protected by patent rights or patent applications; The responsibility for technical content and protection of proprietary materials rests with the authors and their organizations and not the responsibility of journal or its editorial staff. The primary (first/appropriate) author is responsible for ensuring that the article has been viewed and approved by all other authors. The author's responsibility is to obtain all necessary copyright waivers to use any copyrighted material in the manuscript before submission.
Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi allows the author(s) to hold the copyright without restrictions and allow the author(s) to retain publishing rights without restrictions. Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi CC-BY-SA or an equivalent license as the optimal license for the publication, distribution, use, and reuse of scholarly work. Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi allows the author(s) to hold the copyright without restrictions and allow the author(s) to retain publishing rights without restrictions. Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi CC-BY-SA or an equivalent license as the optimal license for the publication, distribution, use, and reuse of scholarly work.
In developing strategy and setting priorities Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi recognize that free access is better than priced access, libre access is better than free access, and libre under CC-BY-SA or the equivalent is better than libre under more restrictive open licenses. We should achieve what we can when we can. We should not delay achieving free in order to achieve libre, and we should not stop with free when we can achieve libre.
Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
You are free to:
- Share a copy and redistribute the material in any medium or format
- Adapt a remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.
- The licensor cannot revoke these freedoms as long as you follow the license terms.
