https://journalstkippgrisitubondo.ac.id/index.php/PKWU/issue/feedJurnal Pendidikan dan Kewirausahaan2025-07-25T22:15:55+07:00Dr. Miftahus Surur, M.Pdjurnalstkippgrisitubondo@gmail.comOpen Journal Systems<p>The Journal of Education and Entrepreneurship aims to disseminate the results of literature reviews and research results in education with the following focus and scope:<br><strong>Focus:</strong><br>Education and Entrepreneurship<br><strong>Scope:</strong><br>Educational Innovation, Educational Psychology, Primary and Secondary Education, Vocational Education, Curriculum Development, Educational Administration, Learning Community, Early Childhood Education, Models of Learning, Curriculum, Learning Innovation, Vocational Education, Educational technology, Learning technology, Media Education, Virtual Education, Educational Software, Digital Technology in Education, Multimedia Learning, E-Learning, Studies and Research Results on Entrepreneurship</p>https://journalstkippgrisitubondo.ac.id/index.php/PKWU/article/view/1820Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri Melalui Ape Maze Geometri pada Anak Usia Dini2025-06-18T09:51:03+07:00Syamsul Muarifsyamsulmuarif702@gmail.comSiti Khoirumarohsyamsulmuarif702@gmail.comAsri Widiatsihasriwidiatsih@mail.unipar.ac.id<p>Problems in the field based on the known that the ability of children who know or identify geometric shapes is still lacking because only 13 children out of 18 children there are still those who do not know about geometric shapes, can not distinguish geometric shapes. The purpose of this study was to determine whether through APE Maze Geometry can improve the ability to recognize geometric shapes. This research uses Classroom Action Research or PTK. the subject of this research is the students of Kindergarten A Pertiwi 37 Kaligondo Banyuwangi which amounted to 18 children. The data collection procedures used in this study are observation techniques, and documentation.The results of the study obtained a percentage increase during the pre-cycle phase and after the implementation of class action showed an increase. Based on the observation results, it is known that there were 2 children (11.1%) who had BSH and BSB criteria at the pre-cycle stage, but after the first cycle of action was carried out this number increased to 10 children (55.5%), and even higher to 17 children (94.4%) in cycle II which shows that some children have reached the BSH criteria and are doing very well. It can be concluded that APE Maze Geometry is an APE that can improve the ability to recognize geometric shapes for group A children. This research shows that children's understanding of geometry concepts can be improved through the use of play-based learning strategies such as APE Maze Geometry.</p> <p> </p>2025-06-03T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##https://journalstkippgrisitubondo.ac.id/index.php/PKWU/article/view/1697Peningkatan Pemahaman Profil Pelajar Pancasila Menggunakan Bahan Ajar Antologi Cerpen Generasi Kreatif Dan Tangguh2025-06-18T09:54:36+07:00Qurrota Ayunnoviansanyo@gmail.comM. Ridlwanqurrotaayun17@admin.sd.belajar.idSujinah Sujinahqurrotaayun17@admin.sd.belajar.id<p>Penelitian ini memmiliki tujuan untuk mengetahui penigkatan pemahaman profil pelajar pancasila dengan menggunakan bahan ajar antologi cerpen Generasi Kreatif dan Tangguh pelajar kelas V SD Muhammadiyah 14 Surabaya tahun ajaran 2023/2024. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK), penilaian tindakan kelas termasuk ke dalam jenis pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah, pertama penanaman profil pelajar pancasila dengan menggunakan bahan ajar antologi cerpen Generasi Kreatif dan Tangguh. Kedua, peningkatan pemahaman profil pelajar Pancasila dengan menggunakan bahan ajar antologi cerpen Generasi Kreatif dan Tangguh terjadi peningkatan, peningkatan tersebut ditunjukkan dengan rata-rata nilai siklus 1 berjumlah 81,5 lalu bertambah di siklus ke 2 menjadi 91,6. Hasil pengamatan aktivitas pelajar pada siklus 1 berjumlah 57% (kurang), meningkat saat siklus ke 2 menjadi 87% (baik). Hasil pengamatan aktivitas guru dalam siklus 1 berjumlah 60% (kurang), meningkat juga saat siklus ke 2 menjadi 85% (baik). Ketiga, kelebihan dan kekurangan proses pembelajaran untuk penanaman karakter profil pelajar pancasila dengan menggunakan bahan ajar antologi cerpen Generasi Kreatif dan Tangguh.</p> <p> </p>2025-05-22T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##https://journalstkippgrisitubondo.ac.id/index.php/PKWU/article/view/1825Perlukah Posisi Internasional Monetery Fund (IMF) Mendukung Pembangunan Ekonomi di Negara Berkembang?2025-06-23T10:34:25+07:00Muhammad Ridwanmridwan.y2002@gmail.comDies Nurhayatimridwan.y2002@gmail.comYulia Nor Frassiskamridwan.y2002@gmail.comNinik Sudarwatimridwan.y2002@gmail.com<p>Artikel ini membahas peran pembangunan ekonomi negara berkembang yang di dukung <em>International Monetary Fund </em>(IMF). Di era globalisasi, negara-negara berkembang menghadapi tantangan seperti volatilitas pasar keuangan dan keterbatasan sumber daya. IMF, didirikan pada tahun 1944, berperan penting dalam menyediakan pinjaman, bantuan teknis, penelitian, analisis, dan surveilans untuk memperkuat kebijakan ekonomi negara anggotanya. Artikel ini menggunakan metode kualitatif dengan mengkaji sumber dari berbagai jurnal referensi untuk memahami dampak dan kritik terhadap peran IMF. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun IMF telah membantu negara-negara berkembang mengatasi krisis keuangan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kebijakan dan persyaratannya seringkali dipandang memperburuk kondisi negara yang sedang krisis. Terlepas dari kritik tersebut, IMF terus berperan dalam menciptakan stabilitas ekonomi global. Artikel ini juga mengulas sejarah IMF, kebijakan jangka pendek dan jangka panjangnya, serta dampak bantuan IMF pada beberapa negara. Kesimpulannya, IMF perlu terus beradaptasi dan berinovasi agar dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.</p>2025-06-10T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##https://journalstkippgrisitubondo.ac.id/index.php/PKWU/article/view/1781Pengaruh Layanan Konseling Kelompok terhadap Motivasi Belajar pada Siswa2025-07-21T14:48:30+07:00Nadya Annastasyabuchori@usk.ac.idMuhammad Buchori Ibrahimbuchori@usk.ac.id<p style="font-weight: 400;">Penelitian ini membahas tentang pengaruh layanan konseling kelompok terhadap motivasi belajar siswa di SMA Negeri 5 Pematangsiantar. Penelitian dilaksanakan berdasarkan fenomena yang ada di kelas X IPS SMA Negeri 5 Pematangsiantar yang menunjukkan tingkat motivasi belajar siswa rendah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh layanan konseling kelompok untuk meningkatkan motivasi belajar pada siswa di SMA Negeri 5 Pematangsiantar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan desain penelitian kuasi ekperimen. Populasi penelitian sebanyak 177 siswa, sampel sebanyak 20 orang ditentukan dengan menggunakan teknik <em>random sampling</em>. Data dikumpulkan menggunakan instrumen penelitian berupa angket tentang motivasi belajar yang terdiri atas 40 item. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan uji prasyarat. Perhitungan data dilakukan menggunakan SPSS 25 for windows, dengan hasil yang menunjukkan terdapat perbedaan antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen, data menunjukkan bawah terdapat pengaruh layanan konseling kelompok terhadap motivasi belajar siswa pada siswa di SMA Negeri 5 Pematangsiantar.</p>2025-07-07T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##https://journalstkippgrisitubondo.ac.id/index.php/PKWU/article/view/1916Analisis Tindakan Sosial dalam Pendampingan Psikologis bagi Anak Korban Kekerasan di UPTD PPA Kota Blitar Berdasarkan Teori Max Weber2025-07-22T11:56:45+07:00Rachel Anggita Lintangsevimazami@gmail.comQomaruzzaman Azam Zamisevimazami@gmail.comMohammad Nasyirudinsevimazami@gmail.com<p>Kekerasan terhadap anak merupakan permasalahan yang masih sering terjadi di Indonesia, dengan dampak psikologis sebagai salah satu dampak yang paling dominan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tugas pendamping dalam pendampingan psikologis bagi anak korban kekerasan di UPTD PPA Kota Blitar serta bentuk tindakan sosial dalam proses tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, kuesioner, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendamping memiliki lima tugas utama: memfasilitasi pemulihan psikologis anak, menghubungkan anak dengan sistem layanan, menjembatani hambatan, membela hak anak, serta memberikan rasa aman. Tindakan sosial dalam pendampingan mencakup tindakan rasional instrumental, tindakan berorientasi nilai, dan tindakan afektual. Tindakan tradisional tidak ditemukan karena UPTD PPA Kota Blitar merupakan lembaga formal yang beroperasi berdasarkan standar prosedur resmi untuk mencapai hasil yang optimal, sehingga metode pendekatan yang diberikan harus didasarkan pertimbangan mendalam agar dapat memenuhi kebutuhan spesifik mereka.</p>2025-07-22T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##https://journalstkippgrisitubondo.ac.id/index.php/PKWU/article/view/1911Rekonstruksi Penguatan Ideologi Pancasila pada Ranah Penyelenggaraan Negara (Perspektif Politik)2025-07-24T10:28:41+07:00Sri Sunekisrisuneki@upgris.ac.idHaryono Haryono, haryonoharyono@upgris.ac.id<p>Membangun konsep jati diri ke Indonesiaan yang berkeadaban dan menjunjung tinggi pluralisme menjadi tujuan bersama yang akan di aktualisasikan. Terpaan gelombang globalisasi dan neoliberalisme memberi dampak positif dan negatif yang mengharuskan bangsa ini mencermati dan mampu melacak lapisan kultural di setiap zaman, karena disetiap lapisan akan ditemukan karakteristik logis yang mampu menafsir dan menjelaskan fenomena di masyarakat. Good will penyelenggara negara sebagai kelas elit memiliki peran strategis dalam membangun komitmen eksistensi ideologi Pancasila melalui regulasi yang adaptif. Fenomena konflik horizontal dan vertikal di masyarakat harus di maknai sebagai realitas dampak dari perbedaan pandangan konstruksi budaya. Berdasarkan kondisi tersebut dilihat dari persepektif politik ideologi Pancasila menjadi fondamen dan sistem nilai etik yang diyakini sebagai sumber norma moral dan norma hukum dalam menjalankan kekuasaan Negaraa serta mampu mengurai dan menyelesaikan konflik. Reformasi adalah keniscayaan sehingga ada keharusan bagi penyelenggara negara dan masyarakat untuk membumikan ideologi Pancasila sebagai urat nadi bangsa dalam mempertahankan integrasi nasional. Bermuara pada visi bangsa Indonesia, diperlukan konstruksi regulasi model penguatan ideologi Pancasila yang berdasar pada nilai kearifan, gerakan dialogis yang sistematis serta partisipatoris semua elemen bangsa</p>2025-07-23T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##https://journalstkippgrisitubondo.ac.id/index.php/PKWU/article/view/1856Analisis Kebutuhan Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbasis Website pada Mata Kuliah Media Audio Radio2025-07-25T22:15:55+07:00Sulia Ningsihsulia2833@gmail.comArief Qosimsulia2833@gmail.comRini Sundarisulia2833@gmail.com<p>This research aims to present an analysis of the needs related to developing website-based multimedia learning tools for the Audio Radio Media course within the Educational Technology Study Program at Baturaja University. The study employed a quantitative descriptive approach, utilizing both observation and interview methods. The participants consisted of third-semester students from the program. Findings revealed that 85% of students experienced challenges in understanding practical content. Additionally, 85% of students reported insufficient time to fully grasp the material during on-campus sessions. Furthermore, 91% of students expressed strong enthusiasm for learning the course material, particularly through media that includes audio, video, and animation, which was favored by 88% of respondents. Supporting data also showed that 91% of students required media resources to study both theoretical and practical content, while 94% felt more motivated when learning with media. A significant 95% of students indicated a desire for more varied media use in learning. In addition, students are now more familiar and sensitive to the use of technology, so that the use of technology-based media such as computers and smartphones is considered appropriate with a percentage of 88%. Overall, the findings underscore the necessity of developing website-based multimedia learning for the Audio Radio Media course.</p>2025-07-25T09:25:34+07:00##submission.copyrightStatement##